pengertian sensor, transduser, dan akuator
GAMBARAN UMUM:
Sensor, transduser dan Aktuator merupakan elemen sistem otomasi yaitu level paling dasar dari suatu sistem otomasi.
Sama seperti sistem tubuh manusia, dimana manusia mempnyai panca indra atau lima sistem indra, yaitu
a. indra perasa,
b. indra penglihatan,
c. indra pendengaran,
d. indra peraba,
e. indra penciuman,
Sistem kendali / sistem Sensor Dan Aktuator (level 2 hirarki sistem otomasi) setelah memproses masukan (input) dari sensor transduser, memberikan keluaran (output) biasanya berupa sinyal penggerak pada Actuator (penggerak).
Pengertian pokok dan Definisi
Sensor adalah alat untuk mendeteksi / mengukur suatu besaran fisis berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi tegangan dan arus listrik.
Sensor tersebut terdiri dari transduser tanpa pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera.
Sensor merupakan transducer yang digunakan untuk mendeteksi kondisi suatu proses.
Yang dimaksud transducer yaitu perangkat keras untuk mengubah informasi suatu bentuk energi ke informasi bentuk energi yang lain secara proporsional.
Menurut D Sharon, mengenai sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya
Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali.
Secara umum transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu:
pertama, Transduser Input dapat dikatakan bahwa transduser ini akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik.Kedua, Transduser Output adalah kebalikannya, mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik.
Menurut William D.C,mengenai transduser adalah sebuah alat yang apabila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi,
akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas).
Gambar. Keluaran dari sensor dan tranduser panas (D Sharon dkk, 1982)
Tanggapan Waktu (time response)
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per detik].
Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara lambat, termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”.
Tetapi apabila perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar 1.2(b) maka tidak diharapkan akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperatur rata-rata
Gambar Temperatur berubah secara kontinyu (D. Sharon, dkk, 1982)
Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor.
Misalnya “satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensi.Trimakasih atas kunjunganya, untuk lebih lanjut tengtang pembahasan Sensor, transduser dan Aktuator silahkan lanjut kebagian kedua disini pembahasan lanjut